1.7. Interfacing Mikrokontroler dengan ROM Eksternal
Gambar 1.9. Koneksi mikrokontroler dengan ROM Eksternal
Sebagimana yang telah dikisahkan didepan, bahwa mikrokontroler tipe 89s51 ini talah dilengkapi dengan ROM ( Flash Perom ) internal dengan kapasitas 4 kbyte 0000h s/d 0FFFh, yang dapat diprogram ulang secara elektronik, yang digunakan untuk penyimpanan program source.
Bila anda ingin menambahkan ROM eksternal maka dapat dikoneksikan seperti pada gambar. Dalam hal ini P0 difungsikan untuk pembacaan data ROM dan setting address low byte dari ROM eksternal dan P2 difungsikan untuk setting address high byte pada ROM eksternal. Pada saat mikrokotroler ingin melakukan pembacaan data maka P0 akan setting address ROM melalui Lacth yang dikunci melalui sinyal ALE, dan pembacaan dapat dilakukan pada port P0 tersebut, data mulai terambil bila sinyal PSEN mengeluarkan sinyal logika low ke OE dari ROM eksternal.
Bagaimanakah proses penyimpanan code program pada ROM ?
Location | Object | Line | Source | |
0000 | 1 | Org 0h | ||
0000 | 00 | 2 | Nop | |
0001 | E5B0 | 3 | Start: | Mov A,P3 |
0003 | F590 | 4 | Mov P1,A | |
0005 | 80FA | 5 | Sjmp Start | |
6 | End |
Pada saat program selesai diketik ( pada kolom sources ), maka dilakukan kompilasi program assembly ke object dengan ekstension HEX ( pada kolom Object ). Sesuai dengan urutan code program maka:
1. kode object 00 disimpan pada lokasi 0000h
2. kode object B0 disimpan pada lokasi 0001h
3. kode object E5 disimpan pada lokasi 0002h
4. kode object 90 disimpan pada lokasi 0003h dst.
No comments:
Post a Comment