Format Program Bahasa Assembly
Program bahasa assembly berisikan :
1. Instruksi – instruksi mesin
2. Pengarah – pengarah assembler
3. Kontrol – kontrol assembler
4. Komentar – komentar
Instruksi – instruksi mesin merupakan mnemonik yang menyatakan suatu instruksi yang bisa dijalankan (misalnya MOV). Pengarah assembler merupakan instruksi keprogram assembler yang mendefinisikan struktur program, simbol – simbol, (menentukan) mode – mode assembler dan aliran assembler langsung (missal STITLE). Komentar perlu dituliskan agar program mudah dibaca, tidak harus perintruksi bisa juga sekumpulan instruksi yang mengerjakan suatu operasi.
Baris – baris program yang mengandung instuksi mesin atau pengarah assembler harus mengikuti aturan program assembler ASM51. masing – masing baris batas beberapa field yang dipisahkan dengan spasi atau tabulasi.
1. Label
Sebuah label mewakili alamat dari suatu nstruksi (data) yang mengikat. Label ini digunakan sebagai operan pada instruksi – instruksi percabangan. (Misal : SJMP TERUS)
2. Mnemonik
Mnemonik instruksi atau pengarah assembler dimasukan dalam “mnemonik field” yang mengikuti “label mnemonik”. Mnemonik instruksi misalnya : ADD, MOV, INC, dan lain – lain.
3. Operan
Operan ditulis setelah mnemonik, bisa berupa alamat atau data yang digunakan instruksi yang bersangkutan. Bisa juga berupa label yang mewakili alamat data atau berupa simbol yang mewakili data konstan.
4. Komentar
Komentar harus diwakili dengan titik koma (;). Sebuah garis akan dianggap sebagai komentar jika diawali dengan titik koma.
5. Simbol – simbol assembler khusus
Simbol – simbol assambler khusus digunakan untuk mode – mode pengalamatan melalui register. Simbol – simbol ini mencakup A, R0 s/d R7, DPTR, C, PC dan AB. Juga tanda dolar yang dapat digunakan untuk menunjuk nilai pecahan program saat itu.
6. Pengalamatan tak langsung
Beberapa instruksi menggunakan operan berupa register yang menyimpan alamat data yang disimpan. Dalam hal ini digunakan tanda “at” yang dapat digunakan bersama dengan R0, R1, DPTR atau PC tergantung dari instruksi yang digunakan.
7. Data langsung
Data – data langsung yang diawali tanda poud dan menyatu dengan instruksi yang bersangkutan.
8. Alamat data
Banyak instruksi – instruksi yang mengakses lokasi – lokasi memori menggunakan pengalamatan langsung dan membutuhkan alamat memori dan internal (00h hingga 7Fh) atau alamat SFR (80h hingga FFh) pada operan.
9. Alamat Bit
Salah satu kelebihan dari mikrokontroller 51 adalah kemampuannya bisa mengakses alamat – alamat perbit tanpa menggunakan cara khusus. Instruksi yang melibatkan lokasi yang teralamati bit harus menyediakan alamat bit dalam memori data internal (00h hingga 7Fh) atau alamat bit di ruang SFR (80h hingga FFh).
10. Alamat Kode
Suatu Alamat kode digunakan dalam operan instruksi lompatan, termasuk lompatan relatif (SJMP dan lompatan bersyarat), lompatan dan call far (LJMP, LCALL).
11. Jump dan Call Jump
ASM51 membolehkan kita untuk menggunakan mnemonik JMP atau CALL yang umum; mnemonik JMP digunakan sebagai wakil dari SJMP, AJMP atau LJMP, sedangkan mnemonik CALL mewakili ACALL atau LCALL.
No comments:
Post a Comment