Searching

Belum menemukan yang Anda cari, mungkin kata kunci Anda kurang tepat atau masih salah. Coba masukkan lagi kata kunci Anda yang baru pada fasilitas searching di Blog ini untuk lebih lengkap, search in database this blog :

Perhatian

Untuk tampilan gambar yang lebih jelas, Anda dapat klik langsung pada gambar yang ada. Selamat menjelajah !
More Read :

Thursday, May 31, 2007

Java Games and Apps for 240x320 phones


























Ingin download game di atas, klik pada gambar game untuk direct ke halaman download atau Right Click >>> Open Link In New Window.

*Handphone dengan spesifikasi display 240x320 dan support java.

MEMBUKTIKAN HUKUM OHM DALAM PENGUKURAN


3.1 TUJUAN

Membuktikan ohm secara pengukuran dan membandingkan dengan teori yang ada.


3.2 TEORI

Secara pengukuran untuk mengetahui kebenaran hukum Ohm, bahwa semua alat listrik terdapat perbandingan yang lurus antara tegangan pada jepitan dan arus yang mengalir, dengan temperatur konstan.




Sedangkan pada percobaan nantinya kita menggunakan tahanan geser yang terbuat dari lilitan kawat nikelin yang mana :

a. Nilai tahanannya berubah tidak rata.

b. Nilai tahanan geser dipengaruhi oleh jarak pergeseran.

c. Besarnya nilai teganagn dan arus pada tahanan R berbanding lurus dengan tahanan geser.

Dimana :

R = tahanan dalam ( ohm )

P = tahanan jenis

l = panjang penghantar ( cm )

A = luas penampang


3.3 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN

- PS yang dapat diatur / regulator

- Multimeter

- Tahanan geser

- Tahanan / resistor dengan nilai sesuai yang ditunjuk asisten

- Kabel penghubung

-
3.4 PROSEDUR PERCOBAAN


Gambar 3.1

a. Menyiapkan rangkaian seperti pada gambar 3.1.

b. Mengatur tegangan supply pada 12 V dan setelah disetujui oleh asisten hubungkan pada rangkaian.

c. Mengatur Vr sehingga tegangan pada beban sama dengan tegangan 1, 2, 3 dan seterusnya seperti pada tabel.

d. Mengukur arus beban dan arus dari sumber, serta masukkan hasilnya pada tabel yang ada.

e. Melepaskan hubungan rangkaian ke power supply dan mengukur tahanan Vr untuk tiap perubahan tegangan.

f. Memasukkan hasilnya pada tabel yang ada.

3.5. TUGAS PERTANYAAN

Soal

  1. Jelaskan pemahaman anda tentang hukum Ohm?
  2. Buatlah grafik V=f(IR2).Berdasarkan hasil-hasil pengamatan diatas?
  3. Bolehkah rangkaian untuk R=10 ohm (1Watt) ditukar dengan R=100 ohm (0,5 Watt)? Jelaskan alasan anda dengan rumus?
  4. Apakah hasil pengukuran Volt-Ampere berbanding lurus untuk setiap perubahan pengukuran?
  5. Buat grafik V=f(I) bedasarkan perhitungan dengan menggunakan hukum Ohm?
  6. Bandingkan grafik perhitungan dengan grafik hasil pengukuran apakah terjadi perbedaan? Bila terjadi perbedaan beri alasan?

Tugas Pendahuluan (3)

Soal

  1. Bagaimana cara mengukur tegangan pada suatu rangkaian,jelaskan dengan gambar?
  2. Untuk mengukur tegangan/arus alat ukur harus ditaruh/diletakan pada skala yang tinggi, mengapa. Jelaskan?
  3. Jelaskan /gambarkan rangkaian pengukur tahanan tinggi ?


Jawaban

1. Gambar rangkaian sederhana

Untuk mengukur tegangan pada R(VR) hubungkan Avo secara parallel dengan R.Sebelum itu atur range yang pada posisi yang lebih besar/sesuai dari E input.

2. Karena jika arus /teg yang diukur lebih besar dari range yang ditentukan. Maka alat ukur tersebut akan rusak.Jadi dengan menempatkan pada skala yang lebih tinggi maka akan mengurangi resiko kerusakan pada alat ukur.

3. Pada pengukuran tahanan tinggi ,arus akan kecil dan galvano meter akan mengantikan tempatnya dari alat pengukur ampere . Lihat gambar


Gambar 1


Gambar 2

cara menghubungkan galvano meter ada dua cara yaitu pada gambar 1 dan gambar 2 dan yang digambarkan dengan garis patah-patah adalah arus kebocoran

Atau


Gambar pengukuran tahanan tinggi dengan cara perbandingan terhadap tahanan yang diketahui.

UPS (Uninterruptible Power Supply) Part II

Seperti dibahas pada artikel terdahulu, sistem kerja UPS pada dasarnya dibedakan pada 3 sistem tetapi semuanya mempunyai elemen-elemen pendukung yang fungsinya hampir sama. Yang membedakan tiap-tiap tipe UPS adalah cara kerja untuk mem-backup sistem tenaga listrik.


Elemen Sistem UPS

Karakteristik elemen yang mendukung sebuah sistem UPS ini sangat memegang peranan penting dalam performa UPS secara keseluruhan. Sehingga pada proses disain sebuah sistem UPS harus benar-benar diperhitungkan karakteristik masing-masing elemen tersebut. Elemen utama pendukung sebuah sistem UPS dibagi menjadi 3 bagian.


Rectifier-Charger

Pada bagian ini merupakan rangkaian yang umum dipakai dalam penyerahan dan pengisian baterai. Namun rangkaian inilah yang menjadi titik berat sistem UPS. Pada prinsipnya blok rectifier-charger ini akan mensuplai daya yang dibutuhkan oleh inverter dalam kondisi terbeban penuh dan pada saat itu juga dapat mempertahankan muatan di dalam baterai backup. Selain itu blok ini harus mempunyai batasan yang cukup tinggi dalam hal kemampuan mengalirkan daya ke output yaitu sebeasr 125-130%.

Jadi seandainya beban meningkat sampai 125% dari batas daya yang diijinkan maka blok ini harus masih bisa memberikan daya ke bagian inverter tanpa ada penurunan performa.

Karakteristik baterai juga perlu diperhitungkan dalam disain rangkaian charger-nya karena jika sebuah baterai diisi ulang dengan arus yang melebihi batasan kemampuan sebuah baterai dapat memperpendek umur baterai tersebut. Biasanya untuk arus pengisian sebuah baterai backup UPS ini adalah 80% dari kondisi arus yang dikeluarkan oleh baterai backup pada saat beban penuh (pada kondisi emergency-kondisi dimana suplai tenaga konvensional terganggu).

Batasan sebuah sistem UPS yang baik (menurut standar NEMA-National Electical Manufacturer Association) adalah dapat memberikan daya 100% terus-menerus (continous load) dan 2 jam pada beban 125% tanpa terjadi penurunan performa (kerusakan). Dalam hal baterai, baterai masih dapat dikategorikan sebagai kondisi layak pakai adalah baterai yang masih mampu memberikan daya 100% selama 1 jam jika lama pengisiannya selama 8 jam (ditentukan oleh manufaktur baterai).


Inverter

Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu sistem UPS. Sistem inverter yang membangun sebuah sistem UPS biasanya disesuiakan dengan beban kritis yang akan diaplikasikan. Pada dasarnya sistem inverter yang digunakan tidaklah menjadi masalah yang serius jika beban kritisnya masih berupa komputer saja tetapi ketidak sesuaian karakteristik inverter pada beban tertentu dapat menyebabkan sebuah sistem UPS berhenti bekerja.

Tugas utama dari sebuah inverter adalah merubah tegangan DC dari rangkaian rectifier-charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensi tegangan yang dihasilkan, distorsi yang rendah, tidak terdapat tegangan transien serta tidak dapat diinterupsi oleh suatu keadaan.

Sistem inverter yang biasa digunakan adalah sistem Quasi-Square Wave inverter. Sistem ini dapat menghasilkan sinyal dengan duty cycle yang bervariasi yang mana harus dilakukan pemfilteran baik dengan menggunakan rangkaian ser/paralel LC. Dengan adanya filter ini maka sistem inverter akan lambat dalam merespon adanya tegangan transien dan frekunsinya pun akan tetap. Dengan adanya rangkaian ini maka effisiensi inverter biasanya mencapai 75%. Selain itu perlu adanya feedback yang menjaga agar didapatkan tegangan konstan, sehingga perlu adanya rangkaian regulator tegangan dengan feedback baik feedback berupa tegangan maupun berupa arus output. Pada bagian inilah yang menjadikan sebuauh sistem UPS menjadi rumit.


Gambar 1

Inverter dengan tipe Quasi-Square Wave

Tipe inverter quasi square wave ini hanya mempunyai effisiensi yang tidak terlalu tinggi yaitu 75% sehingga daya sebesar 25% terbuang untuk regulasi dan pengubahan tegangan DC menjadi tegangan AC. Dan di dalam blok osilator dan kontrol tidaklah sederhana sehingga membutuhkan komponen yang banyak dan biaya pembuatannya menjadi mahal.

Tipe inverter yang lain adalah tipe pulse width modulation. Tipe inverter ini menghasilkan deretan pulsa-pulsa yang dutycyclenya bervariasi. Pulsa-pulsa ini setelah melalui filter akan dihasilkan sebuah sinyal sinusoidal yang cukup baik. Tipe inverter pulse with modulation ini akan meningkatkan respon regulasi dan respon terhadap tegangan transien yang cukup baik. Walapun demikian tipe inverter seperti ini masih kompleks namun jumlah penggunaan komponen untuk kontrol tidak terlalu banyak. Tipe inverter semacam ini biasanya digunakan pada inverter dengan daya yang besar, sekitar 50KVA.


Gambar 2

Pulse Width Modulation Inverter

Sistem UPS dengan inverter PWM ini dapat menghasilkan tegangan output yang baik dengan pengurangan komponen filter sehingga rangkaian filter menjadi lebih sederhana dan penurunan biaya pembuatan. Namun tipe inverter ini digunakan pada inverter dengan kapasitas daya yang besar.


Gambar 3

Pulsa PWM membentuk Sinusoidal

Tipe inverter yang lain adalah tipe inverter Step wave Inverter. Pada rangkaian step wave inverter ini menggunakan inverter yang banyak untuk mendapatkan sinyal sinusoidal yang baik dan pengurangan komponen filter. Jumlah inverter yang digunakan di dalam sebuah sistem UPS biasanya 3 buah tetapi dapat pula berjumlah 6 bahkan 12 (kelipatan 3).

Pada tipe regulator ini tegangan DC harus sudah teregulasi sebelum masuk pada bagian inverter agar tidak terjadi pergeseran tegangan kotak yang dihasilkan. Sistem UPS dengan inverter ini mempunyai effisiensi sampai 85% pada beban penuh.


Gambar 4

Step Wave Inverter


Dengan banyaknya inverter akan menghasilkan step yang lebih halus sehingga fungsi filter dapat diminimisasi. Penggunaan inverter dengan tipe ini jarang dipakai untuk aplikasi komputer tetapi biasanya digunakan untuk aplikasi 3 fasa dengan kapasitas daya yang besar. Walaupun demikian kelemahan sistem inverter ini adalah dengan banyaknya inverter yang digunakan akan menghasilkan sinyal sinus yang baik namun biaya yang dibutuhkan untuk membuat invertet ini menjadi berlipat-lipat tergantung dari jumlah inverter yang digunakan.

Yang menjadi titik berat pada tipe inverter ini adalah pada bagian osilator dan kontrolnya karena pada bagian ini akan menghasilkan trigger-trigger bagi SCR-SCR yang berfungsi sebagai inverter tersebut dengan perioda yang disesuaikan antara yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat membentuk sinyal stair case up/down dengan frekuensi yang sesuai dengan frekuensi yang dinginkan.

Transfer Switches

Pada umumnya saklar pemindah dibagi menjadi 2 bagian yaitu ;

q Electromekanikal

q Static

Pada saklar elektromekanikal dibangun dari relay-relay yang salah satu terminal mendapatkan suplai tegangan dari suplai konvensional dan yang lain dari sistem UPS.


Gambar 5

Saklar Elektromekanikal

Pada sistem saklar statis digunakan komponen semikonduktpr seperti SCR. Pada dasarnya penggunaan SCR akan lebih baik karena kecepatan peralihan pada saklar elektromekanikal terlalu lama yaitu sekitar 50 sampai 100 ms jika dibandingkan dengan operasi pemindahan yang dilakukan dengan SCR yang hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms.


Gambar 6

Saklar Statis

Dari ketiga bagian utama sebuah sistem UPS, bagian rectifier-charger dan bagian inverter sangat memegang peranan penting bagi sebuah UPS.

Oleh Susanto W.K

UPS (Uninterruptible Power Supply) Part I

Penggunaan peralatan listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar terutama pada industri dan perkantoran yang menggunakan berbagai peralatan listrik untuk mendukung operasi kerja. Penggunaan yang besar ini tentunya akan menghasilkan masalah pada jalur supply tenaga listrik. Dan sebagai solusinya adalah penggunaan UPS (Uninterruptible Power Supply) sebagai alternatif sumber tenaga sementara.

Penggunaan UPS saat ini sudah mulai memasyarakat terutama pada perkantoran. Para pengguna kini sudah mulai menyadari bahwa keuntungan yang sudah seharusnya dapat diraih hilang begitu saja karena pada saat bertransaksi di internet supply tenaga listrik di komputer tersebut hilang. Dari ilustrasi tadi dapat dirasakan bahwa UPS sangat penting namun banyak pula orang awam yang belum menyadari pentingnya UPS tersebut.

Kegunaan UPS

Pada dasarnya UPS merupakan sumber tenaga alternatif sementara yang menggantikan supply tenaga listrik utama dalam hal ini sumber listrik PLN. Namun UPS yang baik mampu menangani permasalahan gangguan listrik yang lain seperti tegangan transien, tegangan spike, atau distorsi harmonisa/noise.

UPS sendiri merupakan sebuah sistem yang berdiri sendiri terhadap sistem supply tenaga listrik PLN. UPS diharapkan mampu melindungi peralatan listrik yang kritis terhadap gangguan supply tegangan listrik seperti komputer, jaringan komouter, bahkan peralatan industri agar terhindar dari kerusakan yang fatal.

Penggunaan UPS tidaklah menjadi suatu keharusan, namun yang menjadi acuan penentuan penggunaan UPS adalah terganggu/tidaknya peralatan listrik ketika terjadi gangguan supply tenaga listrik yang terjadinya tidak dapat diprediksikan. Selain itu dasar pertimbangan yang lain adalah berapa besar kapasitas UPS yang akan digunakan. Untuk pertimbangan yang kedua ini sebagai pengguna peralatan listrik harus dapat mengetahui peralatan listrik mana saja yang terganggu karena gangguan listrik dan jumlah daya yang dibutuhkan oleh peralatan listrik tersebut.

Pertimbangan kedua merupakan pertimbangan yang sedikit menjadi maslah bagi orang yang awam terhadap dunia elektronika. Pemilihan kapasitas yang terlalu kecil terhadap kebutuhan daya yang harus disupply pada saat terjadi gangguan tenaga listrik dapat berakibat pendeknya waktu pelayanan UPS. Tetapi pemilihan kapasitas UPS yang terlalu besar tentunya tidak efektif jika biaya juga menjadi dasar pertimbangan penggunaan UPS.

Penggunaan UPS penting/harus diaplikasi pada suatu kondisi :

q Ketika gangguan supply tenaga listrik menyebabkan bahaya pada kehidupan dan kepemilikan seperti pada rumah sakit pada bagian intesive care unit-nya, monitor keamanan industrial, proses sistem kontrol, dan sistem alarm.

q Ketika gangguan listrik ini menyebabkan kerugian waktu, kerugian biaya.

q Ketika gangguan listirk ini dapat menyebabkan gangguan/kerusakan data pada jaringan komputer, jaringan ATM, atau data-data militer yang sangat penting dan rahasia.


Tipe Sistem UPS

Sistem UPS mulai dibangun ketika sering terjadinya gangguan pada jalur listrik pada saat perang dunia ke-2 dimana saat itu penggunaanya masih pada instansi-instansi penting seperti rumah sakit, intansi pelayanan masyarakat dan instansi komunikasi yang penting.

q Rotary Power Source. Sistem UPS ini masih menggunakan mesin diesel yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listriknya. Apabila terjadi gangguan listrik maka secara otomatis akan menyalakan mesin diesel tersebut kira-kira 15 detik setelah terjadi gangguang listrik pertama kali. Dengan sistem seperti ini maka penggunaan listrik hanya terganggu dalam beberapa detik saja.

q Static Power Source. Sistem UPS ini dikembangkan pada sekitar 1960 ketika mulai dikembangkannya rangkan dengan menggunakan ‘solid state’. Sistem UPS ini menggunakan sumber tenaga DC sebagai sumber tenaga pengganti sementaranya melalui rangkaian-rangkaian inverter. Rangkaian-rangkaian inverter ini berfungsi untuk merubah tegangan DC ini menjadi tegangan AC dengan amplitudo dan frekuensi yang sama dengan supply tenaga listrik yang sesungguhnya.

Rotary Power Source

Sistem ini ternyata pada waktu itu masih belum mempunyai kinerja yang baik sehingga dikembangkan lagi sehingga muncul istilah ‘no-break flywheel’. Pada sistem ini, sebuah flywheel ini dihubungkan pada sebuah motor listrik dan dihubungkan secara mekanikal dengan generator beban, dalam hal ini adalah mesin diesel.

Ketika terjadi gangguan listrik maka inersia yang tersimpan pada flywheel akan menyebabkan flywheel ini tetap berputar dan otomatis menyalakan mesin diesel sampai supply listriknya kembali normal. Dengan sistem seperti ini maka tidak perlu waktu tenggang selama 15 detik untuk menunggu supply tenaga kembali normal karena supply tenaga dijaga konstan oleh roda flywheel ini. Walaupun demikian sistem seperti ini masih ada kekurangannya yaitu pada sistem pelumasan pada sistem bearing roda flywheel.

Untuk mengatur agar kecepatan putar flywheel kontan pada saat terjadinya gangguan listrik maka sebuah rangkaian yang dinamakan eddy current coupling dipasangkan antara generator dan flywheel. Dengan adanya rangkaian ini maka ketika kecepatan angular flywheel menurun maka nilai kopel yang ditimbulkan oleh eddy current coupling ini akan meningkat sehingga menyebabkan keceptan putar menyebabkan keceptan putar flywheel tetap konstan. Sehingga dengan kata lain dengan adanya eddy current coupling ini menyebabkan tidak adanya pergeseran frekuensi pada saat transisi ketika terjadi gangguan listrik.


Gambar 1

Rangkaian Eddy Current-Loop


Static Power Source

Sistem UPS seperti ini mulai dikembangkan pada awal tahun 1960 dengan menggunakan sumber tenaga tidak bergerak, dalam hal ini adalah baterai.



Gambar 2

Sistem UPS Statis Pertama

Sistem UPS pada gambar 2 merupakan sistem UPS yang dibangun dengan menggunakan 6 sampai 24 inverter yang tiap-tiap inverter menghasilkan gelombang kotak dengan perioda yang berbeda-beda. Kemudian gelombang kotak ini dijumlahkan sehingga menghasilkan gelombang staircase yang sudah menyerupai gelombang sinus. Agar didapatkan gelombang sinus yang mulus maka gelombang staricase ini dilewatkan pada sebuah filter yang memfilter kompnen gelombang dengan frekuensi lebih tinggi daripada frekuensi gelombang sinus yang diinginkan.

Sistem ini ternyata membutuhkan biaya yang semakin besar sejalan dengan penambahan jumlah inverter yang digunakan. Penambahan inverter ini akan menyebabkan gelombang sinus yang dihasilkan akan semakin baik, semakin halus.

Pada sistem UPS ini dibangun dengan menggunakan tiga bagian utama yaitu :

q Rangkaian Charger dan Penyearah

q Rangkaian Inverter

q Baterai

Berdasarkan operasi kerjanya sistem UPS dibedakan menjadi tiga golongan dimana masing-masing sistem mempunyai teknik yang berbeda-beda, yaitu :

q Continous UPS systems. Sistem UPS ini selalu bekerja mem-‘backup’ supply tenaga listrik sehingga pada sistem ini supply tenaga listrik selalu dirubah ke supply DC kemudian diubah kembali menjadi supply tenaga AC melalui sebuah inverter.



Gambar 3

Continous UPS Systems

q Forward transfer UPS Systems. Sistem ini akan bekerja menyuplai tenaga listrik ke beban ketika sensornya mendeteksi adanya gangguan supply tenaga listrik.



Gambar 4

Forward UPS Systems

q Reverse transfer UPS systems. Pada sistem ini output sistem UPS langsung terhubung dengan beban kritis namun pada kondisi gangguan tertentu maka beban kritis dapat dialihkan pada sumber tenaga lain selain UPS.


Gambar 5

Reverse UPS Systems

Keuntungan dengan menggunakan sistem UPS continous dan reverse adalah selain dapat melakukan back up­ supali tenaga listrik, UPS-UPS dengan sistem tersebtu juga dapat berfungsi sebagai supresor tegangan transien dan fluktuasi tegangan listrik.

Kemampuan sebuah UPS dapat menyuplai tenaga listrik semuanya tergantung dari besarnya kemampuan baterai dan jumlah beban yang menggunakan daya tersebut. Semakin besar kapasitas baterai dalam sebuah UPS maka UPS tersebut (dengan beban yang sama besar) akan mampu mensupply tenaga lebih lama daripada UPS dengan kapasitas baterai yang lebih kecil.

Oleh Susanto W.K

Wednesday, May 30, 2007

Mengukur tegangan PLN dengan multimeter

Yaitu mengukur tegangan listrik pada instalasi listrik yang telah dihubungkan dengan jala-jala listrik PLN. Kalau biasanya menggunakan testpen untuk mengetahui pass atau ground dalam listrik atau ada tidaknya tegangan listrik. Dengan multimeter kita dapat mengukur tegangan listrik PLN pada sumber listrik pada stop kontak. Mengukur tegangan listrik pada instalasi dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan listrik yang ada pada stop kontak sebagai port atau terminal sumber tegangan bolak-balik ini.

Semua sudah tahu bahwa tegangan listrik yang ada pada jala-jala PLN pada umumnya, 110/127V atau 220/227V. Dengan demikian saklar pemilih diputar dan diletakkan pada posisi batas pengukuran ACV pada skala pengukuran 500 VAC (skala pengukuran harus lebih besar dari yang akan diukur, sebab bila lebih kecil dari yang akan diukur besar kemungkinan meter akan rusak atau terbakar). Besar batas pengukuran yang tercantum biasanya 10 – 500 – 1000V.

- Kemudian probe warna merah (+) dimasukkan ke dalam salah satu lubang pada stop kontak dan probe warna hitam (-) ke lubang satunya lagi (bila terbalik diperbolehkan).



Gambar Skala Multimeter

Perhatikan daftar skala meter:

- Seperti terlihat pada daftar skala meter, bila jarum penunjuk menunjuk pada angka 110 pada bagian bawah skala ACV, maka besarnya tegangan yang diukur adalah:

500/250 x 110 = 220 VAC

Jadi pada stop kontak tersebut terdapat tegangan listrik 220 VAC.

- Selanjutnya bila jarum menunjuk angka 55 pada bagian bawah skala VAC, berarti skala VAC, berarti besarnya tegangan yang diukur adalah:

500/250 x 55 = 110 VAC

Jadi pada stop kontak tersebut terdapat tegangan listrik 110 VAC.

USB (Universal Serial Bus)

Salah satu petunjuk umum pemakaian komputer adalah : matikan dulu aliran listrik ke komputer sebelum melakukan sesuatu apa pun pada peralatan komputer. Konektor-konektor peralatan komputer beraneka ragam bentuknya, hal ini benar-benar membuat panik orang awam.Belum lagi setiap kali saat menambah peralatan komputer baru, diperlukan keahlian tertentu agar peralatan baru itu bisa bekerja dengan baik.

Bagi kalangan insdutri komputer dan peralatan komputer, hal-hal tersebut di atas merupakan masalah yang harus segera di akhiri. Usaha ini tidak main-main, karena melibatkan raksaksa-raksaksa industri komputer, antara lain Compaq, DEC, IBM, Intel, Microsoft, NEC dan Northern Telecom duduk bersama selama bertahun-tahun, untuk menentukan standar baru menghubungkan komputer dengan peralatan yang dinamakan sebagai Universal Serial Bus, yang mempunyai sifat dan kemampuan antara lain sebagai berikut :

· Mudah dihubungkan ke komputer karena tidak perlu membuka penutup komputer.

· Bentuk konektor USB seragam, hanya ada dua bentuk tipe socket.

· Hot-plugable - artinya peralatan USB dapat dihubungkan saat komputer hidup

· Plug and Play - artinya peralatan USB mudah digunakan, saat dihubungkan ke komputer, komputer akan mengenali mengambil program (driver) yang sesuai dengan peralatan tersebut.

· Peralatan yang memerlukan sumber daya kecil, bisa mengambil sumber daya dari port USB. Sumber daya peralatan dimatikan saat tidak digunakan.

· Kecepatan transfer data tinggi, dapat mencapai 12Mbps.

· Satu port USB dapat dihubungkan dengan 127 alat.

· Memiliki pemantau kesalahan dan pengiriman data akan diulang untuk menjamin reliabilitas data.

Kemampuan-kemampuan umum tersebut sudah umum diketahui, karena semua dokumentasi peralatan USB selalu menyebutkan hal-hal tersebut di atas. Meskipun demikian informasi tehnis USB secara rinci, khususnya bagi orang-orang elektronik masih jarang dijumpai, lebih-lebih gambaran tentang bagaimana caranya membuat peralatan elektronik yang dihubungkan ke komputer dengan USB.

Kabel USB

Masalah pertama yang dibakukan adalah kabel penghubung yang dipakai. Selama ini kabel penghubung dunia audio tidak banyak ragamnya dan sehingga peralatan-peralatan audio bisa dengan mudah dihubungkan jadi satu, tidak seperti konektor dan kabel komputer.

Konektor USB hanya ada 2 macam, yakni konektor type A dan konektor type B seperti terlihat dalam Gambar 1. Konektor type A dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB yang ada pada bagian belakang komputer produksi berapa tahun terakhir ini. Konektor type B dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB yang ada pada peralatan, untuk peralatan USB yang sederhana, misalnya mouse, biasanya tidak pakai konektor B, untuk menghemat biaya kabel langsung dihubungkan ke bagian dalam mouse.


Gambar 1
Konektor USB

Dalam acuan baku ditentukan pesayaratan yang sangat ketat untuk kabel USB, tidak sembarang kabel bisa dipakai, lebih-lebih untuk USB dengan kecepatan transfer data penuh sampai 1.2 Mega bps. Sehingga kabel USB selalu dijual dalam bentuk sudah jadi, ujung yang satu terpasang konektor type A dan ujung satunya terpasang konektor type B, tidak ada yang menjual konektor USB secara lepas!

Meskipun demikian, terminal USB yang siap dipasangkan ke atas PCB tetap banyak dijual.

Pada komputer, biasanya terdapat dua buah terminal untuk konektor type A, jadi dengan mudah bisa dipasangkan 2 buah peralatan USB. Perusahaan pembuatan mother board ada yang membuat terminal USB tambahan, bisa dibeli jika ingin menambahkan lebih dari 2 peralatan USB. Terminal USB pada komputer dinamakan sebagai ‘Root Hub’

Cara lain adalah memakai USB Hub seperti terlihat dalam gambar, dengan cara ini satu terminal USB bisa di-‘pecah’ menjadi empat. Masing-masing pecahan tersebut bisa pula dihubungkan ke USB Hub yang lain, demikian pula seterusnya sambung menyambung sampai sebanyak 7 tingkat, yang akhirnya bisa terhubung ke 128 buah peralatan USB




Gambar 2
Jaringan USB

Sinyal USB

Kabel USB terdiri dari 4 utas kabel ditambah konduktor pembungkus kabel, seperti pelindung yang biasanya dijumpai dalam kabel audio.

Kabel nomor 1 dipakai untuk menyalurkan sumber daya dengan tegangan 5 Volt, jika diperlukan peralatan USB boleh mengambil daya dari saluran ini tidak lebih dari 100 mA. Komputer yang dilengkapi dengan kemampuan USB, wajib menyediakan daya sebesar 500 mA untuk keperluan ini. Peralatan USB yang memerlukan daya lebih dari ketentuan tersebut di atas, harus menyediakan sendiri sumber daya untuk keperluan kerja peralatan tersebut.

Kabel nomor 4 adalah ground sebagai saluran balik sumber tegangan 5 Volt.

Kabel nomor 2 dan nomor 3 dipakai untuk pengiriman sinyal. Kabel nomor 2 bernama D- dan kabel nomor 3 bernama D+, tegangan pada dua saluran ini berubah antara 0 Volt dan 3,3 Volt.

Sinyal digital yang dikirim melalui dua saluran ini dikatakan sebagai ‘difference signal’, artinya sinyal digital ‘0’ atau ‘1’ tidak dinyatakan dengan besarnya tegangan pada saluran tersebut terhadap ground, seperti halnya sinyal digital yang dipakai dalam IC TTL (transistor Transitor Logic) atau dalam saluran RS232.

Sinyal digital dinyatakan dengan perbedaan tegangan antara dua kabel tersebut. Jika tegangan pada saluran D+ lebih tinggi dari tegangan pada saluran D-, maka informasi yang dikirimkan adalah sinyal digital ‘1’, sebaliknya sinyal digital ‘0’ dinyatakan dengan tegangan pada D+ <>

Untuk membedakan kecepatan transmisi data, pada saluran peralatan USB dipasangkan tahanan ke +3.3 Volt dengan cara yang berlainan, seperti terlihat dalam Gambar 3. Pada peralatan USB kecepatan rendah, pada saluran D- dipasangan tahanan ke +3.3 Volt, atau dalam keadaan tidak ada pengiriman informasi, saluran ini dalam keadaan ‘0’. Untuk peralatan USB kecepatan penuh, tahanan tersebut dihubungkan pada saluran D+, sehingga dalam keadaan tidak ada pengiriman data saluran ini dalam keadaan ‘1’.



Gambar 3b

Perkabelan USB kecepatan rendah




Gambar 3b

Perkabelan USB kecepatan penuh

Komunikasi data USB

Komunikasi USB dikatakan sebagai sistem master tunggal, artinya semua aktivitas komunikasi data diawali oleh komputer.

Dalam yang dikirim melalui saluran USB, merupakan data sebanyak 8 byte sampai 256 byte yang dikemas menjadi paket-paket data untuk satu kali pengiriman. Komputer yang aktip minta data dari peralatan dan peralatan wajib memberi data ke komputer.

Pengiriman data terjadi dalam kerangka waktu tiap 1 mili-detik sekali, dalam kerangka waktu tersebut komputer bisa berhubungan dengan beberapa peralatanan secara bergantian.

Perlatanan yang berkecepatan rendah, mengirim data dengan kecepatan 1.5 Mega bit per detik, atau setiap bit dikirim dalam waktu 666.7 nano-detik. Sedangkan peralatan dengan kecepatan penuh mengirim data dengan kecepatan 12 Mega bit per detik, atau waktu pengiriman data 1 bit adalah 88.3 nano-detik. Kecepatan tersebut ditentukan oleh komputer, sedangkan semua peralatan harus menyesuaikan kecepatan tersebut.

Pengiriman data ini dilakukan secara asinkron, dengan demikian peralatan USB yang terpasang masing-masing harus membangkitkan sendiri clock untuk penerimaan data.

Pengenalan

Agar peralatan USB bisa “Hot-plugable” dan “Plug & Play” seperti yang disebut di atas, komputer setiap saat akan melakukan “proses pengenalan” (enumerated) pada semua peralatan USB yang terpasang dalam saluran.

Selama proses pengenalan tersebut, komputer akan menanyakan indentitas kepada alat yang baru saja dihubungkan ke komputer sehingga belum dikenali komputer. Saat ini peralatan USB yang terpasang wajib melaporan indentitas dirinya serta informasi-informasi spesifik tentang dirinya.

Jika proses pengenalan ini berhasil, maka komputer akan mengambil program untuk mengendalikan alat tersebut (driver), dan berikutnya peralatan USB tersebut sudah langsung siap dipakai.

Kalau hal ini terjadi pada Windows, selesai proses pengenalan suatu peralatan USB baru, maka pada Control Panel - System - Device Manager akan langsung terlihat ada peralatan USB baru yang siap dipakai. Jelas bahwa semua peralatan perlu ditangani dengan cara yang berlainan, sehingga setiap peralatan mempunyai program untuk pengendali (driver) yang berbeda. Untuk memudahkan proses pengenalan dan pembuatan program driver secara umum, perlu dilakukan klasifikasi peralatan. Klasifikasi ini sering disebut sebagai USB Classes.

USB Class yang paling terkenal dan paling didukung oleh Windows adalah HID (Human Intergace Device), termasuk dalam class ini adalah mouse, keyboard, graphic tablet, joy stick dan lain sebagainya. USB Class yang lain misalnya adalah sound card, modem, printer dan lain sebagainya.

Oleh Budhy Sutanto

Tuesday, May 29, 2007

Tips Membeli Handphone Bekas


Dengan hadirnya ponsel baru yang sangat cepat bermunculan, ada kalanya kita masih memburu ponsel-ponsel bekas dengan berbagai pertimbangan seperti faktor dana yang terbatas. Dalam mencari produk-produk second kita semestinya untuk berhati-hati dan lebih teliti karena diantara ponsel-ponsel bekas tersebut memiliki kualitas dan kondisi yang bervariasi.

Berikut ini saya mencoba memberikan beberapa tips dalam membeli produk ponsel second yang bisa menjadi sedikit referensi.

1. Cari referensi toko HP yang cukup kredibel untuk membeli handphone bekas. Banyak-banyaklah bertanya pada teman, terutama yang punya pengalaman membeli handphone bekas dan merasa puas atas pelayanan si penjual. Lebih baik membeli langsung di outlet resmi merk HP tersebut dengan meminta garansi full.

2. Cari referensi merek dan tipe handphone yang Anda inginkan. Cermati fitur-fitur yang ada dan cari tahu berapa pasaran harga brand new-nya. Anda bisa membeli majalah dan koran HP terbaru yang juga menyertakan harga terupdate dari HP second di pasaran. Paling tidak Anda mengetahui fitur-fitur dalam HP tersebut, kekurangan dan kelebihannya.

3. Referensi harga penting, supaya Anda tidak tergantung pada harga yang diajukan si penjual. Jangan kaget bila pada penjualan ponsel bekas pun, si penjual akan menaikkan harga sekitar 50 persen. Maka juga pintar-pintarlah dalam tawar menawar dengan penjual.

4. Di toko, jangan segan untuk menguji kelayakan ponsel tersebut.

5. Teliti setiap fitur dan fasilitas penting seperti, speaker, baterai, charger, garansi,nomor IMEI. Ini penting untuk memastikan apakah mainboard di dalam ponsel masih asli atau telah diubah. Caranya, periksa nomornya, yang biasanya tercantum pada label yang ada di bagian belakang ponsel, di bawah baterai. Jika nomor IMEI tidak ada, Anda bisa mengetahui dengan cara menekan *#06# pada keypad ponsel: nomor IMEI handset tersebut akan tampil dilayar ponsel. Cocokkan nomor yang tampil di layar dengan yang ada di label. Yang paling fatal adalah bila HP tersebut tidak disertai dengan box pembungkusnya dengan no IMEI yang sama, dimungkinkan HP tersebut hasil pencurian atau barang import ilegal dari kapal.


6. Test batterry pada handphone, karena battery merupakan bagian vital dari HP sebagai sumber daya dan lagipula harganya bisa sampai setengah dari harga HP itu sendiri. Ukur dengan multimeter, atau coba charger dalam keadaan battery di dalam HP. Pastikan indikator battery berjalan baik dan tidak drop. Ulangi dengan menyalakan dan mematikan HP setelah dicharge.

7. Jangan segan meminta bonus seperti handsfree, sarung handphone dan lain-lain.

8. Yang terakhir dan paling penting, sesuaikan dengan kebutuhan atau keperluan Anda dalam memilih fungsi dan fitur yang ada di HP yang akan Anda beli. Jangan memaksakan diri apabila budget yang Anda punya tidak mencukupi dengan harga HP yang ditawarkan.

Semoga Bermanfaat.

Rangkaian sederhana power supply 12 V



Gambar rangkaian di atas dapat anda aplikasikan untuk membuat adaptor atau power suplly dengan tegangan keluaran (V output 12V DC). Power supply di atas hanya dilindungi oleh capasitor sebagai pengaman apabila power supply ini dihubungkan dengan beban pada rangkaian. Maka dari itu saya sarankan memakai capasitor dengan minimal spesifikasi 35V. Untuk daya pengaman power supply yang lebih kita bisa menggunakkan transistor TIP, tapi saya belum membahasnya. Untuk dioda bridge dapat anda susun dari 4 dioda kemudian anda solder menjadi satu bridge rectifier atau anda dapat membeli jadi bridge rectifier yang berbentuk sisir (menyamping) atau kotak. Paling tidak dioda bridge saya sarankan memakai 1 Ampere, dalam rangkaian adaptor, semakin besar ampere diodanya semakin bagus jalannya arus di dalam rangkaian. Dioda bagaikan jalan tol, dan arus sebagai mobil yang melewatinya. Semakin besar dan lebar jalan tol yang ada, semakin cepat arus berjalan dan melalui rangkaian.

Untuk rangkaian power supply 5 V, anda dapat mengganti volt regulator di atas dengan tipe 7805 dan 7905. Aplikasi ini berlaku sama pada rangkaian ini. Untuk variasi rangkaian seperti fuse ataupun switch on/off dapat anda coba sendiri.

+ Transformator 18 V – CT minimal 1 A

+ Capasitor minimal 35 V

Monday, May 28, 2007

Ground pada baterry

Kebanyakan rangkaian elektronika yang juga termasuk dalam kategori elektronika arus lemah tidak bisa menggunakan listrik AC sebagai sumber tegangan (Vcc), bisa terjadi korsleting atau komponen terbakar. Hal itu sangat fatal, karena sumber daya atau sumber tegangan merupakan faktor utama penentu bagi jalannya rangkaian secara baik. Dalam elektronika arus lemah menggunakan tegangan DC sebagai Vcc (sumber tegangan). Ada yang menggunakan power suplly atau adaptor, tetapi adapula yang menggunakan baterry sebagai sumber tegangan, dengan tujuan fleksibilitas ruang gerak dan mencakup tujuan alat yang mungkin bergerak secara mobile sesuai kebutuhan (ex. Handphone, dll). Tapi pertanyaannya darimana kutub (+), kutub (-) dan ground dari baterai ?

Ini jawaban bagi kamu yang ingin menggunakkan baterai sebagai sumber vcc pada rangkaian. Dengan prinsip yang sama, susunan baterai yang lebih banyak seperti di atas akan menambah tegangan dari tambahan susunan baterai sebelumnya secara seri. Misalnya penataan baterry pada lampu senter. Tetapi dengan menggunakan sistim split seperti di atas, atau susunan baterai secara seri dengan jumlah genap, maka kita dapat mengambil ground, kutub (+) dan kutub (-) dari sistim split ini. Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian baterry baik itu sekali pakai ataupun battery recharge.

Penataan battery secara paralel hanya akan menambah arus pada total penataan. Apabila arus pada battery lebih besar maka daya tahan baterry akan lebih lama.

Themes gratis untuk SE k750/k600/w800

20 animated themes

for Sony Ericsson Phones k750/k600/w800


Click above, then CTRL+A terus CTRL+C paste at your browser.




Need More Link

Click Here

20 animated themes

for Sony Ericsson Phones k750/k600/w800

SonyEricsson k800i / k790i / w850i / w830i Themes

Download your theme by click on picture.




Download your theme by click on picture.





Download your theme by click on picture.

Sony Ericson K750i Themes

Ada theme baru buat kamu, klik langsung pada themes yang kamu suka untuk download filenya.










Klik pada gambar theme untuk download.

Disclaimer


Blog ini tidak bertanggung jawab atas kesalahan atas program yang Anda download ataupun sesuatu hal yang berhubungan dengan materi-materi yang ada. Terima kasih atas saran dan kritik yang membangun. Non profit blog. Untuk lebih lanjut hub Webmaster di : agencs@yahoo.com


"All Links In This Blog Is Temporary Link"

NO SPAM AND VIOLATED CONTENT

Generated®


Banner IP Browser

Lihat gambar di bawah ini, ingin punya yang seperti ini juga. Anda bisa pasang banner ini di blog Anda atau posting Anda. Bisa deteksi IP Adress, Browser.

Tulis code ini di footer blog kamu atau posting kamu. Copy (CTRL+C) Paste (CTRL+V) at this script.
Coba Deh, Kuueereeen lho ....
 


Creative Commons License
Powered by Blogger | Created and Maintained by Generated
Blogger Beta Template by GeckoandFly and Blogcrowds | Design by Andreas Viklund
This workis licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 2.5 Malaysia License.
Best viewed in Firefox 1.5+ at 1024x768 or higher resolution
Copyright 2007 Content by BIZON network
Hosting Reseller Reviews cydots.com - Free Domains!